Daftar Harga Mainan Edukasi

Manfaat Permainan Untuk Perkembangan Otak Anak

Setiap orangtua ingin memiliki anak yang aktif dan cerdas. Oleh karena itu, anak membutuhkan mainan edukasi untuk menstimulasi perkembangan otak mereka. Tak hanya berguna bagi perkembangan otaknya, permainan anak juga berpengaruh untuk kebutuhan mental, fisik, dan psikologis anak.

Melatih Konsentrasi

Bagi si kecil, bermain tak hanya waktu untuk bersenang-senang, tetapi juga sebagai bentuk proses belajar dalam memecahkan masalah dan meningkatkan kreativitas mereka. Tidak lupa mainan edukasi dapat menggali kemampuan anak untuk berkonsentrasi sehingga nantinya saat menjalani pendidikan formal, otak anak mampu menerima informasi.

Melatih Kemampuan Motorik

Mainan akan merangsang sistem motorik dan halus pada anak. Hal ini disebabkan pada beberapa bagian aspek tubuh anak memiliki fisik yang terlatih karena ia selalu bergerak sehingga membentuk otot yang kuat. Jika ingin meningkatkan koordinasi yang baik bagi anggota tubuhnya, pilihlah mainan yang dapat membuatnya bergerak seperti kayu balok dan kolintang.

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

Mainan edukasi rupanya sangat baik apabila dibarengi dengan penuturan cerita, karena dapat menambah wawasan si kecil, terutama saat berbahasa. Usahakan berikan penjelasan sebelum ia memulai bermain untuk mengasah cara bicaranya. Sebagai permulaan, Anda dapat menggunakan buku berseri untuk menambah kosakata si kecil.

Melatih Kreativitas Anak

Tak hanya pintar dalam membaca dan berhitung, kreativitas juga diperlukan sebagai tolak ukur kecerdasan anak.  Melatih kreativitas tak selalu dengan hal-hal yang sulit. Anda bisa memulainya dengan mengajari si kecil mengenal variasi bentuk dan warna. Buat si kecil menyusun rancangan sendiri melalui balok-balok berwarna tersebut.

Mainan Edukasi Berdasarkan Usia Anak

Karena bermain dapat mengajarkan si kecil bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya, maka akan jauh lebih baik jika orangtua menyediakan permainan yang sesuai dengan usia anak. Selain itu tak hanya bermain, mainan yang disajikan dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar. Saatnya mulai mengenali mainan yang tepat untuk usia anak Anda sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan kognitif, motorik, emosi, dan komunikasi anak.

Mainan Anak Usia 0-3 Bulan

Pada awal kehidupannya, bayi hanya dapat melihat warna hitam-putih dengan jarak pandang sekitar 10-25 cm. Lantas, mainan edukasi yang dibutuhkan adalah mainan berwarna cerah. Penglihatan anak di umur ini biasanya belum sempurna sehingga warna cerah dapat merangsang motorik anak, khususnya pada koordinasi mata bayi. Pada masa pertumbuhannya di bulan kedua, jarak pandang bayi akan semakin bertambah. Mainan yang direkomendasikan antara lain mainan yang biasa digantung di ranjang bayi untuk men

Mainan Anak Usia 4-6 Bulan

Di usia ini, gigi balita akan mulai bertumbuh. Oleh karena itu, mainan anak digunakan sebagai alat untuk mengaktifkan panca indera. Sebagian besar mainan anak pada usia tersebut berfungsi untuk memicu anak agar menggigit, meraih, atau menjatuhkan benda. Misalnya saja teether untuk merangsang pertumbuhan giginya ataupun mainan bertombol yang dapat melatih kemampuan morotiknya.

Mainan Anak Usia 9-12 Bulan

Beranjak ke usia 9-12 bulan, bayi mulai bisa diajak untuk berinteraksi. Kemampuan berekspresi anak pun harus tetap dilatih untuk membangun kecakapan komunikasinya saat ia besar nanti. Anda dapat memberikan telepon plastik atau membelikan si kecil mainan yang dapat mengeluarkan lagu sehingga ia dapat melafalkan kata-kata pada lagu tersebut.

Mainan Anak Usia 2 Tahun

Pada masa ini, anak belajar mengenali lingkungan sekitar dengan berusaha mengetahui cara kerja suatu barang. Hal ini tentu sangat baik untuk merangsang daya pikir, motorik halus, dan memperkuat otot. Puzzle, yang mengajarkan balita konsep mencocokkan benda bermanfaat untuk kecerdasan kognitifnya melalui bentuk, warna, serta penempatannya. Jika tidak ada puzzle, mainan berbentuk cincin yang dapat dimasukkan ke lubang juga bisa menjadi pilihan.

Mainan Anak Usia 3 Tahun

Balita usia 3 tahun sudah mampu membuat kalimat sedikit lebih panjang dari biasanya. Sementara itu, usia ini juga didominasi oleh daya imajinasi yang tinggi sehingga Anda tidak perlu melarangnya mencorat-coret dinding. Apabila si kecil masih membutuhkan alat untuk mengekspresikan apa yang dipikirkannya, Anda bisa memberikannya mainan lilin atau tanah liat untuk dibentuk sedemikian rupa sesuai imajinasinya.

Mainan Anak Usia 4 Tahun

Jika si kecil masih bermain di dalam dunia imajinasinya, pada usia 4 tahun Anda akan melihat ketertarikan anak untuk bermain bersama dengan anak lain. Anda dapat memfasilitasi keinginan ini dengan mengenalkan anak pada kawan seusianya. Kegiatan ini ampuh untuknya membuatnya bergaul, memahami emosi, dan kemampuan memecahkan masalah ketikan dipertemukan dengan anak-anak lain. Di usia ini, ia juga mulai bermain peran tertentu, misalnya dengan menggunakan pakaian orangtua dan berperan sebagai orang lain.

Mainan Anak Usia 5 Tahun

Sebagian anak berusia 5 tahun sudah jauh lebih baik dalam memahami lingkungan sekitar. Mereka pun mulai menunjukkan minat mereka pada bidang tertentu, seperti musik atau gemar membaca. Anda bisa membelikan alat musik kesukaannya seperti piano, gitar, atau biola. Permainan sederhana seperti kartu dan ular tangga juga mampu menguji ketangkasannya dalam membuat strategi, bekerjasama, belajar tentang aturan, dan sportif terhadap lawan main.

Mainan memang sangat dibutuhkan balita untuk mendukung proses perkembangannya. Meskipun begitu, Anda perlu memilih mainan edukasi yang higienis serta terbuat dari kualitas terbaik. Pasalnya, si kecil suka sekali memasukkan mainan ke dalam mulut sehingga dapat berakibat burut pada pencernaannya. Apalagi jika mainan tersebut mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Pilihlah mainan balita yang memiliki desain sederhana sehingga Anda bisa membersihkannya secara mudah. Hindari mainan dengan detail yang rumit karena jika sulit dibersihkan, mainan tersebut dapat menjadi sarang debu dan kuman. Umumnya, bahan mainan yang aman digunakan adalah mainan plastik jenis PVC.

Hindari memberikan anak mainan yang bertepi tajam dan berat, serta bertekstur keras. Hal ini disebabkan mainan jenis ini dapat melukai anak dan temannya saat bermain. Tak hanya itu, hindari pula mainan dengan benang atau tali dengan panjang lebih dari 30 cm. Hal ini bisa membahayakan bayi karena benda tersebut mudah terlilit di leher.

Itulah beberapa tips yang harus Anda perhatikan ketika memilih mainan. Untuk membersihkan mainan balita, jangan sampai menggunakan sembarang pembersih. Berbeda saat mencuci piring dan alat rumah tangga lainnya, ketika membersihkan mainan bayi sebaiknya jangan menggunakan sabun anti bakteri, pemutih, ataupun bahan-bahan kimia berbahaya lainnya.

Zat-zat kimia yang tertinggal dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terlebih lagi jika masuk ke dalam mulut si kecil. Potonglah lemon menjadi irisan-irisan kecil, lalu peras sampai menghasilkan air lemon. Jika sudah, gunakan perasan air lemon tersebut untuk menghilangkan kuman dan kotoran yang menempel pada mainan bayi.

Pastikan membilas mainan sampai bersih. Jika perlu, gunakan air hangat sehingga permukaan mainan dapat bersih secara merata. Lalu, lap sampai kering dan hindari menaruh mainan di tempat yang susah dijangkau.

Bagi anak-anak, waktu bermain tak hanya tentang bermain dengan mainan kesayangannya namun juga belajar hal-hal baru yang dapat mengembangkan imajinasinya. Dengan memberikan koleksi mainan edukasi, Anda tak hanya melengkapi waktu bermainnya dengan mainan berkualitas namun juga membantu si kecil mengembangkan syaraf motorik maupun indera lainnya.

Ruparupa.com menyediakan koleksi blocks/bricks yang dapat disusun dan dimainkan sesuai imajinasi si kecil. Selain itu, kami juga menghadirkan mainan sains maupun pengembangan kesenian si kecil agar anak Anda semakin cerdas disetiap harinya. Semua produk yang kami jual aman untuk buah hati Anda serta hadir dengan jaminan kualitas terbaik untuk kepuasan para pelanggan Ruparupa.